Q&A: Bisa Nggak Kerja Part-Time 24 Jam di Australia?

Q&A: Bisa Nggak Kerja Part-Time 24 Jam di Australia? Jawaban Jujur Buat Kamu yang Mau Hidup Hemat di Negeri Kanguru!

Penasaran boleh nggak kerja part-time 24 jam di Australia sambil kuliah? Yuk simak Q&A lengkap soal aturan jam kerja mahasiswa internasional, tips manajemen waktu, sampai trik biar cuan tetap lancar tanpa melanggar visa!

Introduction

Banyak banget mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia dengan niat bukan cuma buat belajar, tapi juga buat nyari pengalaman kerja dan tambahan uang jajan. Nggak heran sih—biaya hidup di Australia lumayan tinggi, apalagi di kota besar kayak Sydney atau Melbourne.

Makanya, muncul pertanyaan yang sering banget mampir di forum mahasiswa internasional:

👉 “Q&A: Bisa nggak kerja part-time 24 jam di Australia?”

Pertanyaan ini kelihatannya simpel, tapi jawabannya nggak sesederhana itu. Karena aturan kerja untuk mahasiswa asing di Australia cukup ketat, dan kalau salah langkat, bisa-bisa malah kena pelanggaran visa!

Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas mulai dari aturan kerja resmi dari pemerintah Australia, konsekuensi kalau kamu nekat kerja lebih dari batas, sampai tips realistis buat tetap survive di Australia tanpa harus kerja 24 jam nonstop. Siap? Yuk, kita kupas satu-satu!

1. Q&A: Bisa Nggak Kerja Part-Time 24 Jam di Australia?

Jawaban jujurnya?

💥 Secara hukum, nggak bisa.

Menurut aturan Department of Home Affairs Australia, mahasiswa internasional dengan Student Visa (subclass 500) hanya boleh bekerja maksimal 48 jam per dua minggu (fortnight) selama masa perkuliahan aktif.

Artinya:

  • Bukan 24 jam per hari,
  • Tapi total 48 jam dalam 14 hari, alias rata-rata 24 jam per minggu.

Jadi, kalau kamu berpikir “Q&A: Bisa nggak kerja part-time 24 jam di Australia?” itu maksudnya kerja nonstop satu hari penuh, jawabannya tegas: ❌ tidak bisa.

Namun, kalau maksudnya kerja total 24 jam per minggu, maka jawabannya adalah ✅ boleh banget, asal nggak melebihi 48 jam per dua minggu.

2. Tapi Kenapa Ada yang Bisa Kerja Lebih dari 24 Jam?

Pertanyaan bagus! Beberapa mahasiswa memang cerita kalau mereka bisa kerja lebih dari batas tanpa masalah. Tapi sebenarnya, ada penjelasannya:

  • Mereka lagi libur kuliah. Saat semester break atau masa liburan panjang, pemerintah Australia memperbolehkan mahasiswa bekerja tanpa batas jam alias unlimited working hours.
  • Kerja di bidang tertentu yang mendapat pengecualian. Misalnya, saat pandemi COVID-19, mahasiswa yang kerja di sektor kesehatan, perhotelan, atau pertanian sempat diizinkan bekerja lebih dari 48 jam/fortnight. Tapi sekarang aturan itu udah balik normal.
  • Kerja “cash in hand” (tanpa kontrak resmi). Nah, ini yang rawan. Beberapa mahasiswa ambil kerja tambahan secara ilegal—dibayar tunai, tanpa catatan pajak. Sekilas sih menguntungkan, tapi kalau ketahuan oleh Australian Border Force (ABF), bisa langsung visa dibatalkan!

3. Gimana Cara Pemerintah Tahu Kalau Kita Kerja Lebih dari 24 Jam?

Mungkin kamu mikir, “Ah, siapa juga yang bakal tahu?” Eits, jangan salah! Pemerintah Australia punya sistem yang terintegrasi antara visa, nomor pajak (TFN), dan data kerja dari perusahaan.

Jadi:

  • Setiap kali kamu bekerja resmi, datanya otomatis tercatat di sistem pajak (ATO).
  • Kalau jam kerja kamu melampaui batas yang diizinkan untuk student visa, sistem bisa memunculkan red flag.

Kalau sudah begini, risikonya serius banget:

  • Surat peringatan dari imigrasi,
  • Pemeriksaan data kerja,
  • Bahkan pencabutan visa.

Serem, kan? Jadi mending main aman aja!

4. Alternatif Cerdas: Maksimalkan Jam Kerja Tanpa Melanggar Aturan

Biar tetap bisa cuan tanpa melanggar aturan, kamu bisa banget pakai beberapa strategi ini:

💡 1. Pilih Kerja dengan Upah Lebih Tinggi

Daripada kerja 40 jam tapi dibayar rendah, mending ambil pekerjaan yang bayarannya per jam lebih tinggi. Contohnya:

  • Hospitality (barista, waitress) di kota besar bisa dapat AUD $28–35/jam,
  • Aged care atau cleaning kadang bisa sampai AUD $40/jam!

💡 2. Atur Jadwal Kerja Secara Strategis

Kamu bisa:

  • Kerja lebih banyak di minggu pertama (misalnya 30 jam),
  • Terus minggu berikutnya 18 jam, selama totalnya masih 48 jam/fortnight, tetap aman.

💡 3. Manfaatkan Masa Liburan

Gunakan liburan semester buat kerja full-time. Banyak mahasiswa justru kumpulin tabungan pas musim libur. Jadi pas kuliah mulai lagi, nggak perlu kerja terlalu keras.

💡 4. Cari Pekerjaan On-Campus

Beberapa universitas di Australia punya lowongan part-time di kampus: misalnya jadi library assistant, IT support, atau student ambassador. Kelebihannya? Jam kerjanya fleksibel dan ramah mahasiswa banget!

5. Realita Hidup di Australia: Apakah 24 Jam Per Minggu Cukup?

Nah, ini bagian yang paling banyak ditanyain setelah “Q&A: Bisa nggak kerja part-time 24 jam di Australia?”.

Jawabannya: tergantung gaya hidup kamu!

Kalau kamu tinggal di kota besar seperti Sydney atau Melbourne:

  • Biaya sewa kamar: AUD $250–$400/minggu,
  • Transportasi + makan: AUD $150–$200/minggu,
  • Total: sekitar AUD $400–$600/minggu.

Dengan kerja 24 jam/minggu dan gaji AUD $30/jam, kamu bisa dapat sekitar AUD $720/minggu sebelum pajak. Masih cukup kalau hidup hemat dan berbagi akomodasi.

Tapi kalau di kota kecil seperti Adelaide atau Hobart:

Biaya hidup jauh lebih rendah. Dengan kerja 20–24 jam/minggu, kamu bisa menutup sebagian besar kebutuhan tanpa stres finansial.

6. Apakah Ada Pekerjaan Favorit Mahasiswa Indonesia di Australia?

Of course, ada dong! Beberapa pekerjaan yang paling sering diincar mahasiswa Indonesia antara lain:

  • 🍳 Hospitality: barista, kitchen hand, waitress.
  • 🧹 Cleaning service: di kantor, rumah, atau hotel.
  • 👵 Aged care / disability support: kerja di panti lansia atau bantu penyandang disabilitas.
  • 📦 Warehouse & delivery: kerja di gudang atau antar paket (tergantung visa dan izin kendaraan).
  • 🏫 On-campus job: asisten perpustakaan, admin kampus, tutor mahasiswa baru.

Pekerjaan-pekerjaan ini populer karena jamnya fleksibel dan bisa disesuaikan dengan jadwal kuliah.

7. Tips Jitu Supaya Nggak Kelelahan Saat Kuliah & Kerja

Kerja part-time di Australia memang menggiurkan, tapi jangan lupa—tujuan utama kamu ke sana adalah belajar! Berikut beberapa tips supaya kamu bisa tetap seimbang:

  • 🕒 Atur prioritas. Gunakan aplikasi planner atau Google Calendar buat nyusun jadwal kuliah dan kerja.
  • Jaga kesehatan. Makan cukup, tidur cukup, dan jangan terlalu sering lembur.
  • 💬 Komunikasi sama atasan. Kalau ada minggu ujian atau tugas besar, bilang ke bos supaya jam kerja bisa dikurangi sementara.
  • 💰 Belajar manajemen finansial. Catat pengeluaran mingguan biar tahu ke mana perginya uang kamu. Jangan tergoda nongkrong tiap weekend!

8. Fakta Tambahan: Australia Sempat Ubah Aturan Jam Kerja

Sebagai tambahan info menarik: Pada tahun 2022–2023, pemerintah Australia sempat mencabut batas jam kerja untuk mahasiswa internasional karena kekurangan tenaga kerja pasca-pandemi.

Mahasiswa waktu itu boleh kerja unlimited hours! Tapi mulai Juli 2023, aturan 48 jam/fortnight kembali diberlakukan.

Jadi, kalau kamu dengar cerita dari teman “dulu gue kerja 60 jam seminggu aman kok!”, itu benar… tapi sudah nggak berlaku lagi sekarang.

9. Kesimpulan: Jadi, Q&A: Bisa Nggak Kerja Part-Time 24 Jam di Australia?

Kalau pertanyaannya bisa kerja 24 jam nonstop dalam sehari, jawabannya jelas tidak boleh dan tidak mungkin. Tapi kalau maksudnya kerja total 24 jam per minggu, maka jawabannya adalah boleh banget, asal total jam kerja kamu tidak melebihi 48 jam dalam dua minggu sesuai aturan Student Visa 500.

Ingat, bekerja part-time di Australia memang peluang emas buat:

  • Nambah pengalaman internasional,
  • Melatih skill komunikasi,
  • Dan tentu saja, nambah uang jajan.

Tapi jangan sampai lupa tujuan utama: kuliah dan membangun masa depan!

10. FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)

❓1. Apa hukuman kalau melanggar batas jam kerja di Australia?

Visa kamu bisa dicabut, dan kamu bisa dilarang masuk Australia untuk waktu tertentu. Jadi jangan ambil risiko!

❓2. Apakah kerja part-time butuh izin khusus dari kampus?

Nggak, tapi kamu harus memastikan status visa kamu aktif dan tidak melanggar aturan imigrasi.

❓3. Bagaimana kalau kerjaan nggak punya kontrak resmi?

Itu termasuk cash job, dan nggak disarankan. Kamu bisa kehilangan perlindungan hukum dan upahmu bisa dipotong sewenang-wenang.

❓4. Bisa nggak ganti-ganti kerjaan part-time di Australia?

Bisa banget! Asal semua pekerjaanmu legal dan total jam kerja tetap dalam batas yang diperbolehkan.

❓5. Apakah kerja part-time di Australia bisa bantu apply PR (Permanent Resident)?

Belum tentu, tapi pengalaman kerja bisa jadi nilai tambah saat kamu lanjut studi atau apply Skilled Migration Visa nanti.

Penutup

Jadi, setelah semua pembahasan panjang ini, bisa disimpulkan bahwa pertanyaan “Q&A: Bisa nggak kerja part-time 24 jam di Australia?” bukan cuma soal angka jam, tapi juga soal bagaimana kamu menyeimbangkan antara kuliah, kerja, dan kehidupan pribadi.

Australia memberikan kesempatan besar bagi mahasiswa internasional untuk belajar sekaligus bekerja, tapi semua itu datang dengan tanggung jawab. Main aman, kerja cerdas, dan tetap fokus sama tujuan utama kamu—karena sukses itu bukan cuma soal berapa jam kamu kerja, tapi seberapa pintar kamu mengatur waktu dan peluang!

Apakah kamu sekarang jadi lebih yakin untuk kuliah dan kerja di Australia tanpa melanggar aturan? Kalau iya, berarti kamu udah selangkah lebih siap menaklukkan hidup di Negeri Kanguru! 🦘✨

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *